Jumat, 14 Oktober 2016

Sindrom Era Informasi Digital: Information Overload

 

   Bagi setiap individu yang keseharian nya selalu bersinggungan dengan berbagai macam informasi pada era digital seperti sekarang ini tentunya pernah mengalami dengan apa yang disebut information overload. Arti dari information overload adalah mengacu pada kesulitan seseorang dalam memahami suatu persoalan dan membuat keputusan yang disebabkan oleh terlalu banyak informasi yang dia ketahui (juga dikenal sebagai infobesity atau infoxication). Istilah ini dipopulerkan oleh Alvin Toffler pada tahun 1970 dalam bukunya Future Shock.

   Information overload terjadi ketika jumlah input informasi ke sistem (yaitu otak manusia) melebihi kapasitas pengolahan otak. Si pengambil keputusan mempunyai keterbatasan dalam kapasitas pengolahan kognitif yang berakibat ketika menerima informasi yang berlebihan maka ada kemungkinan terjadi penurunan kualitas keputusan. Hal tersebut sangat berpengaruh buruk & merugikan karena pengambilan keputusan tidak berjalan optimal. Contoh nyata yang saya alami adalah ketika saya akan membuat tulisan untuk dipublikasikan ke dalam blog, dalam hal ini saya banyak mendapatkan referensi informasi yang bisa dijadikan rujukan akan tetapi karena saking banyaknya informasi yang saya dapatkan malah membuat saya semakin bingung & harus memilih mana yang kira-kira pantas untuk dipakai.

   Berikut beberapa penyebab terjadinya information overload (Priyanto, 2016) antara lain:

  1. Terlalu banyak dijejali informasi. (dalam hal ini karena media informasi yang semakin canggih, misal informasi yang berasal dari aplikasi pesan instan seperti WA, BBM, Email, media online)
  2. Tidak mengerti atau paham dengan informasi yang sudah ada. (informasi belum bisa dipahami secara menyeluruh sehingga menimbulkan kebingungan)
  3. Kebingungan untuk mengetahui apakah informasi yang dicari ada.
  4. Tidak tahu dimana untuk mendapatkan informasi. (kurangnya pengetahuan untuk mencari referensi dalam mendapatkan informasi)
  5. Tidak dapat mengakses informasi. (lebih terkait ke aspek teknis, misal: tidak adanya koneksi jaringan internet)
   Manusia diciptakan untuk dapat beradaptasi & menyesuaikan dirinya dengan perkembangan jaman, mungkin suatu saat nanti di masa depan manusia berevolusi mempunyai kapabilitas otak yang lebih tinggi dibandingkan sekarang sehingga mampu mengatur banyak informasi dalam memori nya & information overload bukan halangan bagi manusia untuk dapat menyerap berbagai informasi yang berkembang disekitarnya. Di masa depan teknologi yang semakin canggih memungkinkan manusia untuk meng-upgrade kapasitas otak, layaknya dalam cerita film fiksi ilmiah seperti The Matrix, Johny Mnemonic atau Elysium.


Referensi:

2 komentar:

  1. berlatih information filtering bisa menjadi alat untuk mengurangi information overload

    BalasHapus