Jumat, 26 Agustus 2016

Menelisik Informasi yang Berkualitas



   Kebutuhan akan informasi sudah menjadi sesuatu hal yang penting bagi kita sebagai manusia. Sebagai sebuah Inforg (Information Organism) kita setiap saat harus bisa memahami kejadian apa yang terjadi disekitar kita. Memahami segala hal yang terjadi di sekitar kita berarti membutuhkan informasi yang di dapat dari proses komunikasi dengan individu lain. Pada era modern seperti saat ini memperoleh informasi begitu mudahnya, kita bisa memperolehnya melalui media cetak maupun digital. Keseharian kita dalam membutuhkan informasi pada era digital saat ini bisa dilihat dari banyaknya penggunaan Smartphone & Personal Computer yang semakin meningkat dibanding 2 dekade yang lalu. Arah kebutuhan akan informasi sudah mulai bergeser dari media cetak menjadi media digital yang lebih canggih, praktis & cepat.

   Informasi yang dapat kita peroleh dari kemajuan teknologi internet ini sungguh sangat berlimpah, ada sekitar 2,5 Quintillion bytes data informasi yang dibuat oleh manusia setiap harinya. Banyaknya jumlah informasi tersebut tidak selalu dibarengi dengan kualitas informasi yang baik. Dalam era informasi digital ini siapa pun dapat dengan bebas men-sharing-kan informasi, maka dari itu kita harus bisa memilah mana informasi yang berkualitas & kredibel.

   Berikut ada 3 ciri-ciri Informasi yang berkualitas yaitu:

1. Akurat (Accuracy)
 
    Informasi yang berkualitas harus lah akurat, ketidakpastian dalam informasi menyebabkan pengambilan keputusan kedepannya menjadi lebih buruk. Don Fallis dalam jurnalnya mengatakan:

"The reason that inaccurate information is a problem is that people can often be misled by it. And the risks here are not just epistemic. People use the information that they have to make practical decisions. If people are misled by inaccurate information, it can cause serious harm to their finances (cf. Fowler et al., 2001) and their health (cf. Kiley, 2002)."
 
Informasi yang tidak akurat menyebabkan kesesatan bagi yang menerimanya sehingga dapat menyebabkan kerugian yang fatal. Untuk meminimalisir hal tersebut disarankan agar selalu mencari informasi dari sumber yang terpercaya & dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

2. Relevan (Relevance)

    Informasi berkualitas adalah informasi yang relevan sesuai kebutuhan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat sesuai dengan keinginan bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi tentang programming mengenai troubleshooting bug akan lebih relevan ditujukan kepada seorang programmer dari pada ditujukan kepada seorang network engineer.
 
"To have information used for purposes for which it has no relevance is likely to be worse than having no information at all.“ (AAA)
 
Bahkan mempunyai informasi yang tidak relevan dianggap lebih buruk dibandingkan dengan yang tidak mempunyai informasi sama sekali.
 
3. Tepat waktu/Aktual (Timeliness)

    Indikator terakhir dari informasi yang berkualitas adalah aktual, ini berarti bahwa informasi harus lah up to date & bisa dikatakan baru saja terjadi sehingga bisa membantu untuk mengambil keputusan yang terbaik pada saat itu. Misalkan seorang pialang saham karena alasan teknis terlambat mengetahui informasi mengenai perubahan harga saham sehingga membuatnya salah mengambil keputusan dalam menjual saham atau membeli saham sehingga secara ekonomi hal tersebut bisa membuatnya rugi.

   Berikut adalah tabel mengenai pandangan para akademisi tentang kualitas informasi menurut jurnal AIMQ: A Methodology for Information Quality Assessment:



Referensi:

- Kualitas, Nilai, dan Metriks Informasi. sesi 2 disampaikan pada Perkuliahan MK Isu-Isu Kontemporer Informasi MIP UGM Kamis, 11 Agusus 2016 oleh Dr.Ida Fajar Priyanto,Ph.D

- Don Fallis, On Verifying the Accuracy of Information: Philosophical Perspectives, University of Arizona, 2004

- Richard Wang, AIMQ: A Methodology for Information Quality Assessment, Chestnut Hill, 2001


Minggu, 21 Agustus 2016

Apa itu Informasi?

     Perkuliahan pertama tentang Isu-isu kontemporer informasi membahas tentang apa itu informasi? Bagi saya sebagai orang teknik yang mempelajari IT, definisi informasi sendiri adalah sekumpulan data yang mempunyai arti & bisa di mengerti oleh yang membaca dalam hal ini adalah manusia.
Menurut Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

   Sekarang ini kita hidup pada era informasi digital & pemakaian internet sebagai media pemerolehan informasi sangat dominan sehingga saya akan sedikit menyerempet ke dalam perspektif dunia IT bagaimana mekanisme pemerolehan & pertukaran informasi itu terjadi, hal tersebut dapat dijelaskan dalam proses Three way handshake pada protokol TCP/IP. Saya ambil contoh misal saya akan mengajak seseorang gadis cantik indonesia untuk kencan maka saya akan mengajaknya dengan bertanya mengirimkan informasi dalam bahasa indonesia lalu dia akan merespon. Semua proses pertukaran informasi pada gadget kita yang terhubung dengan internet menggunakan mekanisme seperti itu.

   Protokol TCP/IP banyak digunakan pada web, chatting apps & email yang data informasinya berbasis pada teks & gambar kecuali media online streaming karena protokol ini sangat reliable & robust sehingga data informasi yang dikirimkan dari sisi pengirim akan tertampil sama persis pada sisi penerima. Data ataupun informasi digital yang biasa kita pakai sehari-hari aslinya adalah data biner yang hanya berupa bilangan 0 & 1 sehingga dengan bantuan protokol TCP/IP data biner tersebut dapat di kirimkan & interpretasikan menjadi informasi yang mempunyai arti & bermakna bagi manusia.


   Sehingga benar apa yang dikatakan oleh Robert M. Loose pada jurnal A Discipline Independent Definition & Information yang menyatakan bahwa informasi haruslah be something walaupun hanya berupa data biner yang ditransmisikan dari pengirim ke penerima & bisa menjadi be about something jika data biner tersebut bisa di interpretasikan menjadi data yang urut lalu menjadi informasi yang mempunyai arti bagi manusia.

    Secara hirarki informasi terbagi menjadi 4 tingkatan yaitu:


Dalam hal ini misal data digital yang berbentuk data biner diubah dengan bantuan mesin/komputer & protokol pendukung menjadi informasi berupa teks maupun gambar yang mempunyai arti & makna bagi manusia lalu menjadi pengetahuan sehingga membantu manusia dalam mengambil keputusan.



Referensi:

- Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta: 2002
- James F. Kurose, Computer Networking  A Top-Down Approach Featuring the Internet,        Addison-Wesley, USA, 2000
Robert M. Loose, A Discipline Independent Definition & Information, Univ. of North    Carolina, NC, 1998
- https://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol
- https://en.wikipedia.org/wiki/Handshaking